Minggu, 08 Agustus 2010

DIARE

DEFINISI

Setiap perubahan konsistensi dan frekuensi buang air yang besar yang terjadi secara mendadakdan berlangsung kurang ari 2 minggu
Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali sehari pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak , konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau, atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja


PENYEBAB

1. Faktor infeksi
2. Faktor malabsorbsi
 Malabsorbsi kaorbohidrat : disakarida ( intoleransi laktosa, maltosa, dan pada bayi dan anak yang terpenting, dan tersering intoleransi lsktosa )
 Malabsorbsi lemak
 Malabsorbsi protein
 Faktor makanan: makanan basi ,beracun, dan alergi makanan
 Faktor psikologis, Rasa takut dan cemas( jarang tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar)

a. Faktor Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak meliputi enteral sebagai berikut :
b. Infeksi parenteral ialah infeksi diluar alat pencernaanmakanan seperti otitis media akut ( OMA ), tonsilitis /tonsilo faringitis akut , bronkopneumonia, ensefalitis dsb. Keadaan ini terutama pada bayi dan anak umur dibawah 2 tahun
 Infeksi bakteri : Vibrio, E coli, salmonela, Shigela, campilobacter, yersinia , aeromonas ,dsb
 Infeksi virus, : Enterovirus, ( virus ECHO , Coxsackie, poliomielitis, ) adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, ,dll
 Infeksi parasit : Cacing, ( Ascaris, Trichuriasis, Oxiuris, Strongiloides,) : Protozoa, ( Entamuba histoilika, Giardia lambia, Trichomonas hominis)Jamur ( Candidiasis albikans)



GEJALA

Adanya diare disertai gejalatumpah panas maupun kembung
Sebagai akibat diare dapat dibagi secara klinis menjadi:
1. tanpa dehidrasi
2. Dehidrasi ringan
3. Dehidrasi sedang
4. Dehidrasi berat


PATOGENESIS

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah
1. Gangguan Osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dlm rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolitke dalam rongga usus. Isi usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkanya sehingga timbul diare
2. gangguan sekresi
Akibat rangsangan terertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dn elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus
3. Gangguan mobilitas usus
Hiperperistaltik akan menakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare, sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan selanjutnya timbul diare pula


PATOFISIOLOGI

Sebagai akibat diare baik akut maupun kronik akan terjadi:
1. Kehilangan cairan dan elektrolit ( terjadi dehidrasi) yang mengakibatkangangguan keseimbangan asam basa( asidosis metabolik, hipokalemia)
2. gangguan gisi akibat kelaparan ( masukan kurang , pengeluaran bertambah)
3. hipoglikemia
4. gangguan sirkulasi darah


GAMBARAN KLINIK

Mula mula pasien cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat nafsu makan berkurang atau tak ada , kemudian timbul diare, tinja cair, mungkin disertailendir atau lendir dan darah , warna tinja makin lama makain berubah kehijau hijauan karena bercampur dengan empedu, anus dan daerah sekitanrnya timbul lecet lecet karena sering defekasi dan tinja makin lama makin asamsebagai akibat makin banyak asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak diabsorbsi oleh usus selama diare
Gejala muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare dan dapat disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektorlit , bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai nampak yaitu berat badan turun , turgor berkurang, mata dan ubun ubun besarmenjadi cekung( pada bayi) selaput lendir bibir dan mulut serta kulit nampak kering . berdasarkan banyaknya cairan cairan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi ringan , sedang dan berat. Bila berdasarkan tonisitas plasma dibagi menjadi dehidrasi hipotonik, isotonik dan hipertonik
Pasien diare yang dirawat biasanya sudah dalam keadaan dehidrasi berat dengan rata rata kehilangan cairan sebanyak 12,5 % pada dehidrasi berat, volume darah berkurang sehingga dapat renjatan hipovolemikdengan gejala denyut jantung menjadi cepat , nadi cepat dan kecil, tekanan darah menurun pasien sangat lemah, kesadaran menurun ( apatis, somnolent, kadang samapai soporo koma)
Akibat dehidrasi deuresis berkurang ( oliguria)

Tidak ada komentar: